sidoarjoterang.com -
JEMBER - Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo SIK. SH., Rabu (23/11/2022) melakukan mediasi perselisihan antara 4 wartawan dengan Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Nurul Chotib Desa Wringinagung Kecamatan Jombang Jember.
Persoalan ini bermula adanya pemberitaan dana PIP di yayasan Pondok Pesantren tersebut yang dimuat oleh 4 media dari wartawan yang bersangkutan, namun pemberitaan yang ditulis dianggap merugikan pihak pesantren.
Sehingga ratusan wali santri dan juga wali murid serta simpatisan, sempat mendatangi rumah salah satu wartawan untuk minta klarifikasi. Hal ini yang kemudian memicu adanya perselisihan sehingga situasi di lapangan tidak kondusif.
Mediasi yang dihadiri oleh 4 wartawan dan juga perwakilan wali santri dan pengurus Pesantren ini berlangsung di Lobi Kapolres Jember, dengan disaksikan oleh sejumlah wartawan.
Dari hasil pertemuan itu dicapai kesepakatan mereka saling menyadari telah terjadi kesalahpahaman, karena adanya miss komunikasi diantara mereka.
Sehingga mereka bersepakat membuat surat pernyataan secara tertulis serta ditandatangani bersama bahwa kesalah pahaman tersebut diselesaikan secara damai.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres menyatakan agar semua pihak memahami tugas masing-masing baik insan jurnalis maupun dari lembaga Pondok Pesantren itu sendiri.
“Teman-teman dari jurnalis tujuannya untuk melakukan kontrol terhadap program PIP, namun juga harus dihargai peraturan yang dibuat di lembaga pesantren itu sendiri,” ujar AKBP Hery.
Kapolres Jember juga menyampaikan, agar isi pemberitaan yang disajikan oleh teman-teman dari jurnalis tidak memicu multitafsir, yang justru akan menjadi isu liar di masyarakat, yang akhirnya justru akan menimbulkan tindakan anarkhis. “Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi,” jelasnya.
Terlebih memasuki tahun politik, pihaknya berharap agar pemberitaan media tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum atau kelompok untuk keuntungannya sendiri
Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan bekerja sama dengan Kominfo Pemkab Jember untuk menangkal berita hoax yang justru akan menjadi pemicu tindakan anarkhis di tengah masyarakat.
“Nanti akan kami koordinasikan dengan Diskominfo Pemkab Jember, dan kami juga akan membentuk wadah bagi insan jurnalis, agar sama-sama memberikan informasi yang edukatif ke masyarakat,” pungkas Kapolres. (*)