sidoarjoterang.com - Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Konsul Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya Fiona Hoggart menjajaki kerja sama di bidang pendidikan dengan Universitas Jember (Unej) dengan mengunjungi kampus setempat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
"Tentu saja pengembangan kerja sama pendidikan dengan Universitas Jember menjadi tujuan utama kunjungan saya kali ini," kata Fiona Hoggart di Kampus Unej.
Menurutnya kunjungan tersebut dalam rangka untuk menjalin silaturahmi, mengembangkan kerja sama, serta mengunjungi para dosen alumni perguruan tinggi di Australia yang ada di Unej.
"Ada sekitar 50 dosen di Unej yang pernah belajar di Australia, sehingga harapan kami ke depan bisa lebih banyak lagi kerja sama karena Unej terkenal dengan agriculture, sehingga banyak universitas di Australia yang ingin melakukan kerja sama," tuturnya.
Ia menjelaskan posisi Indonesia bagi Australia sangat strategis sebagai negara tetangga dekat dan mitra kerja sama utama karena Australia dan Indonesia pada hakikatnya memiliki banyak kesamaan.
"Masyarakat Australia dan Indonesia merupakan negara multietnik yang tersusun dari beragam etnis, budaya, dan agama," katanya.
Kemudian dilihat dari sejarahnya, kedua negara juga memiliki jalinan hubungan yang baik walau harus diakui ada kalanya memiliki pasang surut hubungan sebagai negara bertetangga.
"Apalagi sudah ada perguruan tinggi ternama di Australia yang sudah resmi membuka kampus di Jakarta, bahkan berencana membuka kampus di kota lain di Indonesia," ujarnya.
Ia menjelaskan, keberadaan kampus perguruan tinggi Australia di Indonesia membuka kesempatan kolaborasi yang lebih erat dengan perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Jember.
"Setiap tahunnya ada sekitar 18 ribu mahasiswa asal Indonesia yang belajar di Australia dan sebagian besar berasal dari Jawa Timur, sehingga ke depan diharapkan lebih banyak lagi," tuturnya.
Sementara Rektor Unej Iwan Taruna mengatakan, sebenarnya kerja sama dengan pemerintah Australia khususnya dengan perguruan tingginya sudah terjalin lama semenjak dekade tahun 90-an.
"Hal itu terbukti dengan banyaknya dosen di Kampus Unej yang menyelesaikan pendidikan pascasarjana nya di negeri Kangguru itu," katanya.
Selain menjadi lokasi studi, lanjut dia, banyak kerja sama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan diantara nya yang terbaru program pencegahan pernikahan dini di Kabupaten Bondowoso yang dilakukan para dosen Unej alumni Australia.
"Ada 50 atau bahkan lebih dosen Unej yang lulusan Australia. Negara Kangguru itu hingga saat ini dipilih menjadi lokasi studi karena kualitas dan jaraknya relatif dekat dengan Indonesia," ujarnya.
Tawaran kerja sama penelitian juga datang dari Ketua LP2M Unej Yuli Witono yang tertarik pada bagaimana para pakar pertanian Australia memanfaatkan lahan gurun menjadi lahan produktif, termasuk kemungkinan kerja sama pengiriman dosen Unej mengajar bahasa dan budaya Indonesia di Australia.